Bank Data
Data dan Informasi Bisnis Indonesia (DIBI) disajikan sebagai upaya lebih lanjut dari Bank Indonesia untuk berperan aktif dalam memfasilitasi pertumbuhan sektor riil dengan memberikan pelayanan informasi baik bagi pelaku bisnis pada umumnya dan UMKM pada khususnya, maupun kalangan perbankan.
Bagi pelaku bisnis, informasi yang diperoleh diharapkan dapat melahirkan gagasan mengenai peluang usaha baru dan atau ekspansi usaha. Bagi perbankan, informasi ini diharapkan akan memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai kharakteristik dan peluang usaha, yang pada gilirannya dapat lebih menumbuhkan inovasi dalam penyaluran kredit atau bentuk pembiayaan lainnya.
Informasi yang disajikan adalah informasi yang bersifat mikro dan makro. Informasi mikro berisi informasi 'utama' yang langsung berkaitan dengan kebutuhan informasi praktis pelaku bisnis. Sedangkan informasi makro berisi informasi 'pendukung' yang juga diperkirakan terkait dan bersentuhan dengan kebutuhan informasi pelaku bisnis. Informasi makro diantaranya berupa publikasi dan kajian, statistik, indikator keuangan dan informasi terkait lainnya di tingkat nasional maupun regional. Untuk memudahkan pencarian data dan informasi terkait lainnya, DIBI juga menyediakan fasilitas koneksi (link) dengan website baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pada tahap awal, informasi yang disajikan masih relatif terbatas, dan secara bertahap akan terus diperluas khususnya informasi yang bersifat mikro sesuai dengan kebutuhan pelaku bisnis.
1.07.2010
KASUS IT
KASUS IT
Seorang remaja yang masuk dalam sebuah komplotan telah dituduh melakukan penyerangan DDoS (Distributed Denial of Service). Dmitriy Guzner (18), lahir di Verona, New Jersey telah dituduh membantu penyerangan di server Scientology pada bulan Januari lalu. Guzner telah didakwa melakukan kejahatan berat dan harus membayar denda kerusakan proteksi computer yang dirusaknya sebesar USD 37,500.
Guzne mengidentifikasi dirinya sebagai member dari grup online yang dinamakan Anonymous., sebuah grup mirip ‘teroris’ dunia maya yang memiliki koleksi aktivis Internet di bawah aktivitas online, seperti penyerangan di server Scientology atau yang dinamakan Project Chanology. Seorang member lainnya yang juga ditangkap dan dipenjara adalah pria phedofilia, Chris Forca dan seorang hacker email kandidat wakil presiden, Sarah Palin.
Departmen Pengadilan U.S mengatakan bahwa Guzner akan dimasukkan dalam penjara lebih dari sepuluh tahun. Guzner mengakui bahwa dirinya yang menyebabkan semua transmisi informaasi, kode dan perintah telah dikirmkan ke server Scientology tanpa adanya otorisasi yang kemudian membuat kerusakan computer server. Kerusakan server yang dimaksud adalah tidak sinkronnya integritas data, program, sistem dan semua informasi dalam sistem server yang digunakan untuk komunikasi baik dalam dan luar negeri. Server website Scientology tersebut telah menyebabkan kerugian minimal USD 5.000 untuk satu data person.
Serangan DDoS yang dilakukan Guzner menggambarkan eksistensi sebuah grup yang masing-masing individu membernya dapat menyerang organisasi tanpa rasa bersalah. Dalam kasus ini, skill member dari grup tentang kode penyerangan telah disimpan oleh member yang mengimplementasikan penyerangan. Pada saat yang sama, terdapat member lainnya yang telah mengirimkan fax dengan kertas hitam ke grup untuk mengirim spam melalui line telepon dan menghabiskan toner fax, dengan membuat dering telepon berbunyi terus menerus
Seorang remaja yang masuk dalam sebuah komplotan telah dituduh melakukan penyerangan DDoS (Distributed Denial of Service). Dmitriy Guzner (18), lahir di Verona, New Jersey telah dituduh membantu penyerangan di server Scientology pada bulan Januari lalu. Guzner telah didakwa melakukan kejahatan berat dan harus membayar denda kerusakan proteksi computer yang dirusaknya sebesar USD 37,500.
Guzne mengidentifikasi dirinya sebagai member dari grup online yang dinamakan Anonymous., sebuah grup mirip ‘teroris’ dunia maya yang memiliki koleksi aktivis Internet di bawah aktivitas online, seperti penyerangan di server Scientology atau yang dinamakan Project Chanology. Seorang member lainnya yang juga ditangkap dan dipenjara adalah pria phedofilia, Chris Forca dan seorang hacker email kandidat wakil presiden, Sarah Palin.
Departmen Pengadilan U.S mengatakan bahwa Guzner akan dimasukkan dalam penjara lebih dari sepuluh tahun. Guzner mengakui bahwa dirinya yang menyebabkan semua transmisi informaasi, kode dan perintah telah dikirmkan ke server Scientology tanpa adanya otorisasi yang kemudian membuat kerusakan computer server. Kerusakan server yang dimaksud adalah tidak sinkronnya integritas data, program, sistem dan semua informasi dalam sistem server yang digunakan untuk komunikasi baik dalam dan luar negeri. Server website Scientology tersebut telah menyebabkan kerugian minimal USD 5.000 untuk satu data person.
Serangan DDoS yang dilakukan Guzner menggambarkan eksistensi sebuah grup yang masing-masing individu membernya dapat menyerang organisasi tanpa rasa bersalah. Dalam kasus ini, skill member dari grup tentang kode penyerangan telah disimpan oleh member yang mengimplementasikan penyerangan. Pada saat yang sama, terdapat member lainnya yang telah mengirimkan fax dengan kertas hitam ke grup untuk mengirim spam melalui line telepon dan menghabiskan toner fax, dengan membuat dering telepon berbunyi terus menerus
Subscribe to:
Posts (Atom)